Untuk mengenal seni ukir golok marilah kita bertandang kesalah satu pengrajin binaan Dekranasda Kabupaten Bandung sejak sepuluh tahun yang lalu, Di Galeri Ridho Asih yang terletak di Kampung Sukamahi, RT 03 RW 03 Desa Mekarjaya Kecamatan Pasir Jambu Ciwidey di rumah disini kita bisa melihat tangan terampil pengrajin golok dari senjata mematikan menjadi barang yang siap sebagai suvenir yang indah.
Bahkan di galeri ini dibuat pula senjata-senjata yang berukuran antara 20 centimeter hingga 2,75 meter sebagai senjata eksklusif yang khusus dibuat untuk para wisatawan. Tak hanya golok, pedang, atau samurai, senjata-senjata lain pun bisa ditemukan, seperti karambit, belati, keris, sangkur, atau senjata tradisional Jabar kujang.
Menurut Pengelola Ridho Asih, Dedi Suarna (31), selain senjata-senjata eksklusif, disini banyak di produksi senjata biasa ,baik itu golok, pisau dapur dan senjata lain yangdi pasarkan ke pasar-pasar tradisional atau ke pedagang keliling. Sedangkan untuk yang eksklusif kami kirimkan salah satunya ke tempat tempat wisata termasuk Tangkuban Perahu," tutur Dedi ditemui dalam sebuah pameran di Stand Dekranasda Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Dedi menyebutkan,kerajinan- kerajinan tersebut dikirim ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, juga Jakarta.
Berbicara pemasaran mengenai ajang pameran menurut Dedi Suarna ,dirinya sering dibantu dan dipasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Bandung terutama oleh Dekranasda Kabupaten Bandung ,sudah tidak bisa di ingat beberapa kali dirinys diikutsertakan oleh Pengurus Dekranasda kabupaten Bandung melalui Bidang promosi, bahkan khusus untuk untuk kerajinan senjata has jawa barat yaitu “ KUJANG PAMOR “ sering di ikutsertakan dalam perlombaan pada event-event pameran yang dikuti oleh Dekranasda Kabupaten Bandung baik tingkat regional maupun tingkat nasional dan sudah Pernah menjadi juara, bahkan sekarang sering di ikut sertakan jadwal pameran BPMP Kabupaten Bandung karena salah satu pengurus Dekranas adalah staf Bidang Promosi di BPMP Kabupaten Bandung.
Menurut Dedi, selain dirinya, penduduk lainnya sebanyak 144 KK di Kampung Sukamahi juga menggantungkan hidupnya dari usaha golok baik yang hias maupun pasar. Meskipun kebanyakan membuat golok-golok untuk pasar-pasar tradisional. Tempat yang dikenal sebagai sentra golok hias ini ternyata kerap dikunjungi wisatawan asing’.
Di kawasan Kampung Sukamanah ini, kita bisa menemui wisata workshop pembuatan golok. Usaha yang termasuk ke dalam home industry ini diakui Dedi kesulitan dari segi pemasaran. Jika pemasaran bagus permodalan yang tidak bagus,begitu pula sebaliknya.
satu cara pemasaran yaitu dengan melakukan promosi di pameran- pameran , untuk itu Dedi sangat menjaga hubungan baik dengan Dekranasda Kabupaten Bandung yang selalu memberikan binaan dan mengikut sertakan dalam pameran-pameran, karena menurut Dedi sampai saat ini belum mampu untuk ikut pameran dengan biaya sendiri.
Jika anda tertarik untuk melihat dan mengunjungi sentra wisata ini dari Pasar Ciwidey belok ke kanan lalu berjalan lurus sejauh 1,5 kilometer menuju Kampung Sukamanah di sana anda akan menemui beberapa lokasi pengrajin golok atau anda bisa mendatangi event pameran yang diikuti oleh Dekranas Kabupaten Bandung.(sumber: dekranasda kabupaten bandung)
